Contoh Soal Latihan UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9 Tahun 2019 (Bag. 3)
Saturday, September 15, 2018
Add Comment
IndoINT.com_ Kali kami akan membagikan contoh soal latihan UNBK bahasa Indonesia kelas 9 tahun 2019. Semoga soal-soal latihan yang kami bagikan ini dapat bermanfaat buat peserta didik dalam mencari referensi tentang soal-soal latihan seputar UNBK bahasa Indonesia pada tingkat SMP. Berikut adalah contoh soalnya.
1. Pasien yang obesitas dan mengorok saat tidur, sebaiknya .... dengan dokter ahli.
kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. berkunjung
B. berkonsultasi
C. beradaptasi
D. berkomunikasi
2. Cermati langkah-langkah pembuatan Es Krim Coklat Choki-Choki berikut!
1) Bekukan dalam freezer.
2) Masukkan adonan susu ke wadah.
3) Angkat, dinginkan hingga uap panas hilang dan suhu hangat kuku.
4) Sajikan dengan lapisan selai coklat dan taburan kacang.
5) Campurkan susu kental manis, susu cair, air garam, dan bubuk agar-agar, didihkan.
Urutan kalimat-kalimat tersebut agar menjadi teks prosedur yang benar adalah ....
A. (5), (3), (4),(1), (2)
B. (3), (4),(1), (5), (2)
C. (5), (3),(2), (1), (4)
D. (3), (2),(1), (5), (4)
3. Bisnis kuliner bisa dibilang cukup berisiko. [...] Tak sedikit bisnis kuliner yang buka, kemudian gulung tikar dalam waktu singkat. Ada banyak faktor yang membuat bisnis kuliner menjadi tak bertahan lama. Banyak pebisnis makanan seperti latah, mengira bisnis makanan itu mudah dan untungnya bisa tiga kali lipat. Namun, mereka tidak sadar biayanya tidak hanya sekedar membeli bahan, tetapi juga masalah perencanaan.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang tersebut adalah....
A. Bisnis kuliner banyak diminati banyak pebisnis.
B. Banyak bisnis kuliner yang tidak dapat melanjutkan usahanya.
C. Para pebisnis menyukai bisnis kuliner karena dirasa cukup menguntungkan.
D. Sama sekali tak ada jaminan apakah bisnis ini dapat bertahan lama atau tidak.
4. Bacalah teks eksemplum berikut!
Kena Tilang Polisi
Aku adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setiap harinya aku berangkat sekolah sendiri dengan mengendarai sepeda motor. Umurku masih 14 tahun, jadi aku belum mempunyai SIM untuk syarat boleh naik kendaraan. Aku tahu kalau belum umur 17 tahun belum boleh mengendarai sepeda motor, apalagi belum punya SIM. Tapi itu sudah kebiasaanku setiap sekolah, selalu mengendarai sepeda motor.
Aku selalu berangkat melalui jalan utama, jadi memang sering ada razia kelengkapan berkendara. Pada hari itu, aku berangkat seperti biasa dan tidak memakai helm. Tiba-tiba di perempatan dekat lampu merah, aku dihentikan oleh polisi yang sedang bertugas. Lalu aku diminta untuk mengeluarkan surat-surat seperti SIM dan STNK, karena aku belum punya SIM maka dengan terpaksa STNK motor aku harus ditilang. Karena ditilang, aku jadi tidak pergi ke sekolah dan memilih pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, ayahku bertanya “Kenapa pulang?” dan aku hanya bisa menjawab dengan kejujuran “Aku kena tilang polisi yah”. Lalu ayahku kembali bertanya “Loh, kok bisa? Kamu pakai helm dan jaket atau tidak?” lalu aku menjawab “Aku tidak memakai helm yah.” Dan ayah memberikan nasehat kepadaku “Wah kamu itu, sudah tahu belum punya SIM eh masih tidak pakai helm. Sebenarnya polisi sudah tahu kalau kebanyakan anak sekolah belum punya SIM, mereka akan tetap membiarkan anak sekolah jalan asalkan menggunakan perlengkapan berkendara seperti helm”.
[. . .]
Paragraf yang tepat untuk melengkapi bagian interpretasi teks eksemplum tersebut adalah....
A. Semenjak kejadian itu, ayah melarangku mengendarai kendaraan. Aku tidak suka menggunakan kendaraan umum. Untuk menyiasatinya, aku pun mengendarai motor tanpa sepengetahuan ayah.
B. Kelengkapan berkendara memang tidak boleh dilupakan. Banyak anak sekolah yang kurang memperhatikan sehingga angka kecelakaan lalu lintas terus meningkat. Orang tua khususnya harus senantiasa mengingatkan putra putrinya.
C. Dari kejadian itu, aku menjadi tahu bahwa perlengkapan berkendara memang harus selalu diperhatikan. Karena selain membahayakan diri sendiri, juga bisa membahayakan orang lain. Setelah kejadian itu, aku tidak mau lagi sekolah sendiri mengendarai motor. Aku lebih memilih diantar oleh ayah yang sudah punya SIM.
D. Anak muda sepertiku memang suka mengendarai motor tanpa mengenakan perlengkapan berkendara. Meski belum mempunyai SIM, aku senang bila orang menganggapku keren dengan mengendarai motor. Nanti ketika aku sudah berumur 17 tahun, aku baru akan mengurus pembuatan SIM.
5. Aku masih ingat, walau aku lupa waktu itu aku berumur berapa tahun, aku sering berdiri di potret itu dan memandanginya dengan kagum.
Di bawah ini yang bukan merupakan variasi kata 'kagum' adalah ....
A. heran
B. takjub
C. tercengang
D. menakutkan
kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. berkunjung
B. berkonsultasi
C. beradaptasi
D. berkomunikasi
2. Cermati langkah-langkah pembuatan Es Krim Coklat Choki-Choki berikut!
1) Bekukan dalam freezer.
2) Masukkan adonan susu ke wadah.
3) Angkat, dinginkan hingga uap panas hilang dan suhu hangat kuku.
4) Sajikan dengan lapisan selai coklat dan taburan kacang.
5) Campurkan susu kental manis, susu cair, air garam, dan bubuk agar-agar, didihkan.
Urutan kalimat-kalimat tersebut agar menjadi teks prosedur yang benar adalah ....
A. (5), (3), (4),(1), (2)
B. (3), (4),(1), (5), (2)
C. (5), (3),(2), (1), (4)
D. (3), (2),(1), (5), (4)
www.IndoINT.com
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang tersebut adalah....
A. Bisnis kuliner banyak diminati banyak pebisnis.
B. Banyak bisnis kuliner yang tidak dapat melanjutkan usahanya.
C. Para pebisnis menyukai bisnis kuliner karena dirasa cukup menguntungkan.
D. Sama sekali tak ada jaminan apakah bisnis ini dapat bertahan lama atau tidak.
4. Bacalah teks eksemplum berikut!
Kena Tilang Polisi
Aku adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setiap harinya aku berangkat sekolah sendiri dengan mengendarai sepeda motor. Umurku masih 14 tahun, jadi aku belum mempunyai SIM untuk syarat boleh naik kendaraan. Aku tahu kalau belum umur 17 tahun belum boleh mengendarai sepeda motor, apalagi belum punya SIM. Tapi itu sudah kebiasaanku setiap sekolah, selalu mengendarai sepeda motor.
Aku selalu berangkat melalui jalan utama, jadi memang sering ada razia kelengkapan berkendara. Pada hari itu, aku berangkat seperti biasa dan tidak memakai helm. Tiba-tiba di perempatan dekat lampu merah, aku dihentikan oleh polisi yang sedang bertugas. Lalu aku diminta untuk mengeluarkan surat-surat seperti SIM dan STNK, karena aku belum punya SIM maka dengan terpaksa STNK motor aku harus ditilang. Karena ditilang, aku jadi tidak pergi ke sekolah dan memilih pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, ayahku bertanya “Kenapa pulang?” dan aku hanya bisa menjawab dengan kejujuran “Aku kena tilang polisi yah”. Lalu ayahku kembali bertanya “Loh, kok bisa? Kamu pakai helm dan jaket atau tidak?” lalu aku menjawab “Aku tidak memakai helm yah.” Dan ayah memberikan nasehat kepadaku “Wah kamu itu, sudah tahu belum punya SIM eh masih tidak pakai helm. Sebenarnya polisi sudah tahu kalau kebanyakan anak sekolah belum punya SIM, mereka akan tetap membiarkan anak sekolah jalan asalkan menggunakan perlengkapan berkendara seperti helm”.
[. . .]
Paragraf yang tepat untuk melengkapi bagian interpretasi teks eksemplum tersebut adalah....
A. Semenjak kejadian itu, ayah melarangku mengendarai kendaraan. Aku tidak suka menggunakan kendaraan umum. Untuk menyiasatinya, aku pun mengendarai motor tanpa sepengetahuan ayah.
B. Kelengkapan berkendara memang tidak boleh dilupakan. Banyak anak sekolah yang kurang memperhatikan sehingga angka kecelakaan lalu lintas terus meningkat. Orang tua khususnya harus senantiasa mengingatkan putra putrinya.
C. Dari kejadian itu, aku menjadi tahu bahwa perlengkapan berkendara memang harus selalu diperhatikan. Karena selain membahayakan diri sendiri, juga bisa membahayakan orang lain. Setelah kejadian itu, aku tidak mau lagi sekolah sendiri mengendarai motor. Aku lebih memilih diantar oleh ayah yang sudah punya SIM.
D. Anak muda sepertiku memang suka mengendarai motor tanpa mengenakan perlengkapan berkendara. Meski belum mempunyai SIM, aku senang bila orang menganggapku keren dengan mengendarai motor. Nanti ketika aku sudah berumur 17 tahun, aku baru akan mengurus pembuatan SIM.
5. Aku masih ingat, walau aku lupa waktu itu aku berumur berapa tahun, aku sering berdiri di potret itu dan memandanginya dengan kagum.
Di bawah ini yang bukan merupakan variasi kata 'kagum' adalah ....
A. heran
B. takjub
C. tercengang
D. menakutkan
Demikianlah contoh soal UNBK bahasa Indonesia kelas 9 tahun 2019. Semoga soal-soal ini dapat bermanfaat buat kita semua. Terima kasih.
Sumber http://www.ilmubindo.com/
0 Response to "Contoh Soal Latihan UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9 Tahun 2019 (Bag. 3)"
Post a Comment